Hati-hati menguping pembicaraan orang lain
Dari ibnu abbas r.a bahwasannya Rosululloh saw bersabda:
Barang siapa menguping pembicaraan orang lain,sedang kan orang itu tak ingin orang lain tahu, maka akan dituangkan pada kedua telinga orang itu lelehan lelehan timah panas pada hari kiamat.
Ibu telah mengandung kita selama sembilan bulan seolah-olah sembilan tahun, dia bersusah payah melahirkan kita yang kampir saja hilang nyawanya.dia menyusui kita dari tetenya , beliau hilangkan rasa kantuk karena menjaga kita ,beliau cuci kotoran kita dengan tangan kanannya, beliau utamakan utamakan diri kita atas diri dan makanannya,beliau jadikan pangkuan sebagai ayunannya,beliau memberi segala kebaikan,seandainya beliau harus memilih antara hidup kita dan kematiannya,maka ia akan meminta kita hidup dengan suara yang paling keras.
Ibnu al-qayyim rahimaluulloh mengatakan:
Tatkala mata mengalami kekeringan disebabkan tidak pernah menangis karena tahut pada Alloh.maka ketahuilah bahwa sesungguhmya keringnya mata itu bersumber dari kerasnya hati.ketahuilah hati yang paling jauh dari Alloh adalah hati yang keras.
AYI MUTAKIN
Jumat, 11 Februari 2011
RENUNGAN
Alloh tidak bertanya menjadi apa kita dahulu
Namun Ia bertanya, mau menjadi apa kita sekarang
Alloh tidak bertanya, mengapa kita tidak berhasil
namun Alloh bertanya, mengapa kita tidak berusaha
Semangatnya adalah hati,
Karena hati adalah segala-galanya
Namun Ia bertanya, mau menjadi apa kita sekarang
Alloh tidak bertanya, mengapa kita tidak berhasil
namun Alloh bertanya, mengapa kita tidak berusaha
Semangatnya adalah hati,
Karena hati adalah segala-galanya
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Rwpublik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Melayu. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Melayu. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.
Langganan:
Komentar (Atom)